Selasa, 08 Januari 2013

Kopaja Masuk Busway Mulai 15 Januari

MULAI 15 Januari 2013, sebanyak 40 bus Kopaja ber-AC akan melaju di jalur bus Transjakarta. Untuk tahap awal, ada dua rute Kopaja yang melintas jalur khusus itu, yaitu Kopaja P20 (Lebakbulus-Senen) dan Kopaja S13 (Ragunan belakang-Grogol).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristionao, Rabu (9/1/2013) mengatakan, bus Kopaja itu akan didesain secara khusus sehingga bisa menyesuaikan dengan halte busway.  Ongkos bus Kopaja jalur busway itu adalah Rp 5.000/orang.
“Kopaja masuk jalur busway dioperasikan mulai 15 Januari.  Hanya bus Kopaja khusus yang bisa masuk ke jalur ini,” katanya dalam wawancara khusus dengan sebuah stasiun radio.
Dia mengatakan, dari 40 bus itu dibagi dua trayek, yaitu 20 bus untuk trayek P20 dan 20 bus untuk P13. Jumlah itu akan terus ditingkatkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan transportasi umum di Jakarta.
Menurut Pristono, dengan membayar Rp 5.000, penumpang bus Kopaja juga bisa menikmati layanan bus Transjakarta lainnya secara gratis. Karena itu, dia berharap warga Jakarta mulai beralih ke transportasi umum tersebut.
“Bayar Rp 5.000 bukan untuk Kopaja saja. Kalau turun di halte busway dan naik busway, ya tidak perlu bayar lagi,” tambahnya.
Pristono menambahkan, selain melakukan launching bus Kopaja jalur khusus, pada 15 Januari juga akan diluncurkan bus Transjakarta koridor XII yang melayani rute Pluit-Tanjungpriok. Kemudian pada Maret 2013, akan kembali diluncurkan tambahan Kopaja yang melaju di jalur Transjakarta.
Metromini
Sementara itu, sebanyak 200 bus Me­tromini baru siap terintegrasi dengan jalur bus Transjakarta (busway), mulai Januari 2013. Namun, metromini baru akan terintegrasi dengan jalur busway secara efektif pada Feburari atau Maret mendatang.
Hal itu diungkapkan Di­rektur Umum PT Metro Mini TH Pandjaitan saat dihubungi Warta Kota, Selasa (18/12). "Pada Januari nanti baru tahap perkenalan atau uji coba dan belum berlaku efektif," ucap Pandjaitan.
Menjelang diberlakukannya kebijakan sistem pelat nomor ganjil-genap untuk kendaraan pribadi yang rencananya mulai Maret 2013 dan kini menjadi kontroversi, ada wacana memaksimalkan transportasi massal guna mengatasi kemacetan di Jakarta. Selain mencanangkan megaproyek berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT), Pemrov DKI Jakarta juga akan membangun Bus Rapid Transit (BRT).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Senin (17/12) lalu mengatakan, untuk menggarap proyek BRT pemprov menggandeng perusahaan bus swasta di ibu kota. "Bus sedang dan reguler nantinya akan kami masukkan (melewati) jalur busway dengan desain yang sudah ditentukan. Pemilik bus swasta setuju atas tawaran ini karena mereka merasa diuntungkan," ujar Ahok.
Pandjaitan menjelaskan, kini ke-200 bus Metronini baru itu masih dalam proses pengerjaan di beberapa perusaan karoseri di Bogor. "Ada bus Metromini bermerek Toyota dan Isuzu," ujar Pandjaitan.
Mengenai rute Metromini yang akan terintegrasi dengan jalur busway, Pandjaitan mengatakan, hal itu masih dibicarakan dengan pemprov. "Kami maunya di rute yang penumpang Metromini-nya tinggi, seperti di jalur busway Koridor I (Blok M-Kota). Tapi, tepatnya di mana rute yang terintegrasi belum diputuskan," katanya.
Pandjaitan mengakui, investasi sebuah Metromini baru bisa mencapai Rp 450 juta yang dibeli secara kredit. Tarif Metromini yang terintegrasi dengan jalur busway nantinya Rp 5.000 flat sekali perjalanan. Mengenai tarif yang oleh sejumlah pihak diusulkan sebesar Rp 3.500 seperti tarif busway, kata Pandjaitan, idealnya tarip Metromini terintegrasi memang Rp 5.000. "Kalau tarif busway kan disubsidi pemprov. Kalau kami (Metromini) kan tidak disubsidi. Jadi, idealnya untuk menutup biaya operasi Metromini, tarifnya Rp 5.000 sekali perjalanan," jelas Pandjaitan.
Menurut Pandjaitan, setiap Metromini baru dilengkapi AC dan memiliki dua pintu di sebelah kanan serta satu pintu di sebelah kiri. "Besarnya Metromini tidak seperti busway, tapi pintu keluar masuknya penumpang disesuaikan dengan tinggi halte busway," ungkapnya.
Setiap Metromini berkapasitas 18 penumpang duduk dan 10 penumpang berdiri. "Jadi, lebih manusiawi daripada Metromini reguler saat ini," tambahnya.
Tingkatkan kapasitas
Sementara itu, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, Kopaja maupun Metromini harus dilibatkan dalam peningkatan kualitas transportasi massal di Jakarta. Revitalisasi Kopaja dan Metromini harus dilakukan dan tak hanya meremajakan armadanya, tapi juga pelatihan terhadap para pengemudi dan perbaikan sistemnya, baik dalam hal tiket maupun gaji.
"Selama ini yang berlaku sistem setoran yang menyebabkan para sopir ugal-ugalan," kata Tigor dalam Seminar BRT, Bikesharing dan Greenways, sebagai Solusi Transportasi untuk Jakarta Berkelanjutan di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, kemarin.
Kebijakan mengintegrasikan Metromini dan Kopaja dengan jalur busway yang diusulkan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) diklaim dapat meningkatkan kapasitas angkut busway dari 26 persen menjadi 116 persen per jam.
Direktur ITDP Indonesia, Yoga Adiwinarto, Selasa (18/12) mengatakan, usulan ini sudah didukung oleh Wagub Ahok. "Sistem itu akan meningkatkan kapasitas angkut busway menjadi lima kali lipat. Tahun depan integrasi dimulai di Koridor VI (Dukuhatas-Ragunan) dan Koridor I (Blok M-Kota)," ujarnya di sela-sela Seminar BRT, Bikesharing dan Greenways, sebagai Solusi Transportasi untuk Jakarta Berkelanjutan di Hotel Sahid, kemarin.
Menurut Yoga, setidaknya ada 10 rute Metromini dan Kopaja yang bisa diintegrasikan dengan jalur busway. Yakni B86 (Lebakbulus-Kota), B88 (Kalideres-Slipi), P07 (Semper-Senen), P19 (Ragunan-Tanahabang), P20 (Lebakbulus-Senen), T57 (Blok M-Cililitan), T502 (Kampungmelayu-Tanahabang), S66 (Manggarai-Blok M), S75 (Blok M-Pasarminggu), dan S 640 (Pasarminggu-Tanahabang).
Tiket MRT
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah bertemu Menko Perekonomian Hatta Rajasa guna membahas masalah proyek pembangunan moda transportasi massal, MRT. Jokowi kembali menjadwalkan bertemu Hatta guna menentukan keputusan akhir mengenai MRT ini.
"Dua hari lagi akan bertemu Menko Perekonomian membahas keputusan akhir mengenai pembagian investasi. Kami pokoknya minta Pak Menko bisa memberikan jalan keluarnya," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Di tempat terpisah, Menko Perekonomian kemarin mengatakan, pertemuan akhir dengan Jokowi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang terbaik. Sebab, kebutuhan ibu kota terhadap transportasi massal sekelas MRT sudah mendesak. "Kami akan bicarakan. Ini persoalan bagaimana subsidi itu bisa diberikan per tiketnya, agar tak membebankan masyarakat dan Pemprov DKI. Harus kita lihat bagaimana struktur yang pas," ujar Hatta
Berdasarkan kajian harga, tiket MRT yang tak menggunakan subsidi mencapai Rp 38.000/orang. Perhitungan ini jika menggunakan skema pembiayaan berkomposisi 42 persen ditanggung pemerintah pusat dan 58 persen pemerintah daerah.
 

1 komentar:

  1. bolavita agen judi bola online terpercaya dan merupakan polopor judi online yang menyediakan permainan bandar bola
    dengan minimal deposit 50rb dan minimal parlay 13rb silahkan dicoba dapat penawaran menarik dari kami.

    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    BalasHapus