Senin, 12 September 2016

Salam Sanare Simbol Kekuatan Islam-Kristen di Kota Ambon


Tari Salam Sarane yang memadukan Islam-Kristen di Tanah Maluku (Foto: Suprapto)



SAAT melintasi sebuah kawasan selepas Jembatan Merah Putih (JMP), kawan yang menemani saya dari Bandara Pattimura menuju Kota Ambon menjelaskan bahwa kami tengah melintas Batu Merah. Saat itu juga, saya tiba-tiba ingat peristiwa 17 tahun lalu: konflik SARA yang meluluhlantakan Ambon manise. Batu Merah tahun 1999 tiba-tiba menjadi nama yang sangat dikenal dan sering muncul dalam pemberitaan sebagai ‘basis’ kaum Muslimin.


Tak begitu lama kemudian, kami melintasi sebuah jembatan dan mulai masuk kawasan Mardika. Jembatan ini saat terjadi konflik tahun 1999 sekaligus sebagai pembatas antara kelompok Muslim dan Kristen. Mardika  saat itu dianggap sebagai permukiman yang sebagian besar penduduknya Bergama Kristen. Di sekitar tempat ini sekarang masih terdapat pos keamanan yang dijaga tentara anggota Batalion Infantri 527 TNI AD lengkap dengan senjata.

Tetapi, cerita kelabu masa lalu itu semua itu kini hanya jadi kenangan yang menurut saya tak perlu lagi diingat. Dan warga Ambon sendiri sepertinya tak berminat untuk bercerita kenangan buruk itu karena memang sangat tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Bisa jadi di belahan dunia sana, Kristen-Islam sering dijadikan alat untuk bertikai. Tapi di Ambon, Kristen, Islam, Hindu, Budha, atau agama dan kepercayaan lain justru menjadi sebuah kekuatan dan kelebihan. Hanya di Ambon lah kini terdapat Islam Center, Protestan Center, Katolik Center, dan belum lama juga baru diresmikan Hindu dan Budha Center.

Sebelum konflik sosial terjadi 1999, orang Maluku menyebut mereka itu  bersaudara. Orang Kristen biasa ikut membangun masjid. Begitu juga orang Islam sangat biasa ikut membangun gereja. Bahkan ada salah satu gereja yang di tiangnya terdapat tulisan kaum Muslimin sebagai bukti mereka ikut membangunnya, kata Barce, salah seorang wartawati Kota Ambon.

Tari Salam Sarane yang memadukan Islam-Kristen di Tanah Maluku (Foto:Suprapto)


Dalam pengamatan penulis, di sepanjang perjalanan dari Bandara sampai hotel di pusat Kota Ambon, bangunan gereja dan masjid memang banyak yang saling berdekatan. Kehidupan warga Muslim dan Kristen pun berbaur tak ada pembatas. Calon-calon kepala daerah dan wakil kepala daerah selalu mempertimbangkan keseimbangan Kristen-Islam. Jika calon wali kota dari Kristen, maka calon wakil wali kotanya hampir pasti dari Islam. 

Kesepakatan tak tertulis itu ‘hidup’ di tengah masyarakat. Tidak hanya dalam dunia politik dan sosial, tetapi juga dalam kebudayaan dan kesenian. Banyak kesenian di Maluku (Ambon termasuk di dalamnya), yang mencerminkan persaudaraan warga Ambon. Ambon Basudara, mereka punya slogan.

Rabu (7/9/2016) malam, ketika saya menghadiri jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur Maluku Ir Said Assagaff, salah satu kesenian pembukanya adalah Tarian Salam Sarane. Ini adalah tarian yang memadukan kesenian bernuansa Islam dan Kristen. Para penari Islam berpakaian Muslim, tentu lengkap dengan kerudung. Para penari Kristen berpakaian kebaya putih dan membawa sapu tangan. Alat musik yang mengiringi pun perpaduan Salam (Islam) dan Sarane (Nasrani). Ada tifa, suling, kenong, dan rebana. 

“Tarian ini adalah bukti bahwa Islam dan Nasrani bagi masyarakat Maluku sudah hidup berdampingan dan basudara. Sekarang kesenian-kesenian seperti itu terus saya kembangkan sebagai sarana perekat dan menghadapi kemungkinan adanya kelompok tertentu yang tidak senang dengan kedamaian di Maluku,” kata Said Assagaff.

Keberagaman yang Indah
Sehari kemudian, saat pembukaan Pesta Teluk Ambon 2016 sekaligus launching peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, salah satu tarian yang ditampilkan adalah Tari Lenso yang penarinya juga terdiri atas dua kelompok wanita, yaitu mereka yang berkerudung dan berkebaya putih dengan membawa sapu tangan. 

Tari-tari lain yang ditampilkan hampir semuanya mencerminkan sebuah keberagaman yang terjadi di masyarakat Maluku. Ada tari yang berasal dari Portugis, ada kesenian yang khas Maluku, dan ada pula yang hasil akulturasi.

Gubernur Maluku Ir Said Assagaff saat membuka Pesta Teluk Ambon 2016 mengajak masyarakat Maluku untuk selalu bersyukur atas  kekayaan alam dan budaya Maluku yang sangat eksotik.
Event Pesta Teluk Ambon telah menjadi agenda pariwisata tahunan Pemprov Maluku dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day), yang ditetapkan oleh World Tourism Organization dan diperingati setiap  tanggal 27 September. 

 
Gubernur Maluku Said Assagaf dan Ketua Dewan Penasehat PWI Tarman Azzam (Alm) membuka Launching HPN 2017

Biasanya Pesta Teluk Ambon  dilaksanakan setelah peringatan Hari Pariwisata Dunia yaitu pada tanggal 28 s/d 30 September. Akan tetapi tahun ini pelaksanaannya dimajukan  dalam rangka menyemarakan HUT GPM  ke-81 pada 6 September, HUT ke-441 Kota Ambon  pada 7 September, sekaligus launching Hari Pers Nasional (HPN) 2017.

Pesta Teluk Ambon 2016 (Foto: Suprapto)

Eksotisme bahari Indonesia timur memang tak habis dijelajah. Birunya laut dan putihnya pasir pantai seakan menjadi magnet tersendiri untuk mengundang Anda kembali menikmati panorama bumi Tanah Air Beta. 

Pesta Teluk Ambon dipusatkan di pinggir Teluk Ambon dengan pemandangan yang sangat indah. Nun Jauh di seberang teluk itu terdapat bukit-bukit menghijau. Di sebelah kanan membentang panjang Jembatan Merah Putih yang tahun ini baru diresmikan. Di Teluk Ambon sendiri lalu lalang kapal-kapal, termasuk perahu-perahu masyarakat yang akan mengikuti lomba.

Acara itu dimaksudkan untuk menarik minat pelancong berkunjung baik domestik maupun internasional di samping menumbuhkan investasi dan perluasan bisnis pariwisata. Pesta Teluk Ambon juga dipercaya mampu mempererat tali persaudaraan dan nasionalisme baik bagi warga Maluku sendiri dan seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan informasi Humas Pemprov Maluku, nama pesta Teluk Ambon mencerminkan dua hal yang sangat khas untuk Maluku.   

Pertama. Teluk Ambon memiliki keindahan yang sangat menakjubkan, sekaligus menjadi pusat transportasi dan perdagangan provinsi Maluku yang  dikenal sejak zaman kolonial hingga dewasa ini. 

Di Teluk Ambon yang indah ini, kita selalu menyaksikan pelbagai perahu dan kapal yang datang dan pergi sebagai pertanda bahwa teluk ini adalah urat nadi kehidupan kita. Apalagi  di Teluk Ambon kini terpancang  Jembatan Merah Putih, yang menghubungkan Jazirah Leitimur dan Jazirah Leihitu, sebagai icon teluk, baik  untuk mempermudah akses transportasi, maupun menambah keindahan teluk ini.

Kedua. Teluk Ambon ini memiliki nilai historis serta sosial kultural yang sangat kaya. Jika diperhatikan secara baik, teluk ini berada di tengah antara wilayah adat Leihitu dan Leitimur, yang dapat dimaknai sebagai penghubung atau pertalian antara masyarakat Leihitu dan Leitimur, sekaligus menjadi sumber kehidupan untuk semua orang basudara di daerah ini.

Pada aspek yang lain, keberadaan teluk Ambon sebagai pusat transportasi dan dagang, telah menjadi media perjumpaan dan akulturasi pelbagai budaya. Baik antara masyarakat indigeneous people (masyarakat asli) dengan pendatang, maupun masyarakat pendatang dengan masyarakat pendatang. Sehingga Maluku secara umum dan Ambon secara khusus sejak awal pembentukannya sudah menjadi kota yang kosmopolitan. Karena lahir dari Dadomi dan Tali Pusa Multikultural.

Menurut Said, sejak menjadi pusat rempah-rempah yaitu Cengkeh dan Pala, Maluku, khususnya Ambon menjadi tempat perjumpaan pelbagai saudagar, baik dari Nusantara, maupun dari mancanegara, terutama Arab, China, Persia, Gujarat, India, dan Eropa. Semuanya datang ke negeri datuk-datuk ini melalui jalur sutera (silk road) dan jalur rempah (spice route).   

Maka tak mengherankan sejak awal, Maluku, khususnya kota Ambon selain menjadi Baeleo untuk masyarakat Siwalima, tetapi juga menjadi Baeleo Nusantara untuk pelbagai suku bangsa di Nusantara, serta Baeleo dunia untuk pelbagai bangsa yang datang dari belahan bumi ini.

Fakta Maluku, khususnya Ambon telah menjadi Baeleo bersama Orang Basudara itu dapat dilihat dari beragam fam atau marga di daerah ini, misalnya, dari Sulawesi Selatan menggunakan fam Bugis atau Makassar, dari Sulawesi Tenggara menggunakan inisial La atau Wa, dari Sumatera, pake fam Padang, Palembang. Dari Arab ada yang pakai fam Assagaf, Al-Idrus, Basalamah, Attamimi, dll. 

Dari Belanda ada yang  pakai fam Van Afflen, Van Room, De Kock, Ramschie,  Payer, dll. Dari Portugis ada yang pakai fam Da Costa, De Fretes, De Lima, Fareire, dll. Dari China ada yang pakai fam, Lie, Khouw, dll. Kemudian, kita juga bisa temukan beragam agama di sini, ada Salam (Islam), ada Sarane (Protestan dan Katolik), ada Hindu, ada Budha, dengan agama-agama suku, yang dianut katong pung basudara daru suku Naulu dan Hualu. 

Hal yang menarik, dari hasil akulturasi itu muncul pelbagai seni budaya yang sangat kaya dengan nilai-nilai multikultural. Menurut Said, akulturasi budaya lokal dengan Islam atau Arab,  seperi Abda’u di Tulehu, Pukul Sapu di Mamala-Morela, Tarian Sawat. Akulturasi budaya lokal dengan Arab dan Melayu seperti tarian Dana-Dana. Serta akulturasi budaya lokal dengan Barat, seperti Tari Katreji, musik Hawaian, tarian Oralapei, Dansa Ola-Ola, dan tarian Cakaiba.

Hal yang menarik, walaupun ada keragaman seni budaya serperti itu, tetapi ada juga seni budaya yang menyatukan keragaman Orang Basudara di daerah ini, antara lain tari Cakalele, budaya Makan Patita, Bambu Gila, dll. Semua kekayaan seni budaya yang lahir dari perjumpaan di Teluk Ambon ini merupakan potensi wisata budaya yang sangat kaya.

Dengan kondisi seperti itu, rasanya tak percaya konflik sosial tahun 1999 bisa terjadi di Ambon. Tanpa perlu diajari soal saling menghormati suku, agama, dan adat istiadat yang berbeda, Masyarakat di sana sudah menjalaninya sebagai sebuah hal yang biasa dalam hidup mereka sehari-hari. Perbedaan agama bukan menjadi sebuah kelemahan, tetapi justru sebuah kekuatan. Di Ambon, kita benar-benar merasakan keberagaman Indonesia adalah sebuah keindahan. (pro)

Senin, 15 Agustus 2016

Pidato Presiden Pada Penyampaian RUU APBN 2017 di Depan Paripurna DPR

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENYAMPAIAN KETERANGAN PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) TAHUN ANGGARAN 2017 BESERTA NOTA KEUANGANNYA DI DEPAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 16 Agustus 2016
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya.
Yang saya hormati Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia;
Yang saya hormati Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan daerah Republik Indonesia;
Yang saya hormati Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara.
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin sekalian yang saya hormati.
Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, siang ini, kita dapat menghadiri
Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, dalam rangka penyampaian Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara beserta Nota Keuangannya Tahun Anggaran 2017.
Atas nama Pemerintah, saya mengucapkan terima kasih kepada semua fraksi DPR-RI atas berbagai masukan yang diberikan dalam pembicaraan pendahuluan beberapa waktu lalu. Dengan masukanmasukan itu, Pemerintah dapat menyusun RAPBN Tahun 2017 yang semakin berkualitas.
Insya Allah, apa yang kita usahakan bersama ini bermanfaat bagi seluruh rakyat dan dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa pemenang dalam persaingan global, serta semakin mampu menjadi bangsa yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya muliakan, RAPBN Tahun Anggaran 2017 disusun di atas fondasi apa yang telah kita capai pada tahun 2015 dan perkembangan faktual pada tahun anggaran 2016. Pada tahun 2015, kita telah membangun fondasi dengan melakukan transformasi fundamental perekonomian nasional. Paradigma pembangunan yang bersifat konsumtif, kita ubah menjadi produktif. Selain itu, kita juga mulai meletakkan paradigma Indonesia Sentris, dimana pembangunan tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi merata di seluruh Tanah Air.
Tanpa keberanian melakukan lompatan paradigma tersebut, kita tidak akan pernah bisa meletakkan fondasi pembangunan nasional yang kuat dan kokoh.
Selanjutnya, memasuki tahun 2016, Pemerintah ingin bergerak lebih cepat dengan mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun percepatan pembangunan. Langkah percepatan itu dilakukan antara lain melalui percepatan pengadaan barang dan jasa, yang telah dimulai pada triwulan keempat sebelum tahun anggaran berjalan. Selain itu percepatan juga dilakukan melalui pembentukan Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara, sebagai upaya percepatan penyediaan tanah untuk pembangunan infrastruktur.
Langkah perbaikan proses penganggaran juga dilakukan secara lebih komprehensif guna mempercepat penyerapan anggaran dan memastikan APBN serta APBD tepat sasaran. Pemerintah juga menjaga APBN tetap sehat, berkualitas dan kredibel. Pemerintah terus mengefektifkan belanja pemerintah, menjaga kepercayaan pasar serta memperbaiki iklim usaha.
Pada semester kedua tahun 2016, Pemerintah melakukan langkah konsolidasi fiskal untuk mengamankan pelaksanaan APBN-P, menjaga kepercayaan pasar dan dunia usaha, serta menjadi basis perencanaan fiskal dan pembangunan yang lebih realistis di tahun 2017. Alokasi penganggaran lebih diprioritaskan pada upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan dan penciptaan lapangan kerja. Sejalan dengan itu, dilakukan penghematan terhadap belanja operasional dan belanja barang.
Hasil penghematan itu selanjutnya dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan prioritas, terutama untuk menjaga kesejahteraan rakyat dan memberikan stimulus kegiatan perekonomian.
Berbagai langkah Pemerintah untuk menjaga stimulus fiskal di tengah tekanan melambatnya laju perekonomian global, telah mulai menuai hasil.
Pada Triwulan Kedua 2016 ini, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,18 persen, meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan Pertama 2016 yang hanya tumbuh 4,91 persen. Pada Triwulan Kedua 2016, sektor-sektor terbesar seperti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan Triwulan Pertama 2016.
Di sisi lain, inflasi yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat, relatif terkendali. Laju inflasi Juli 2016 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2015, tercatat sebesar 3,21 persen.
Sehingga inflasi kumulatif bulan Januari sampai Juli 2016 sebesar 1,76 persen. Realisasi inflasi Juli tahun ini merupakan angka terendah dalam 5 tahun terakhir.
Indikator kesejahteraan sosial Indonesia dalam dua tahun terakhir ini juga terus menunjukkan peningkatan. Data pada Maret tahun 2016 menunjukkan tingkat kemiskinan berhasil ditekan menjadi 10,86 persen. Tingkat ketimpangan yang ditunjukkan oleh gini ratio juga berhasil dikurangi menjadi 0,40.
Dan tingkat pengangguran berhasil diturunkan menjadi 5,5 persen. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia yang menunjukkan akses masyarakat terhadap sumber ekonomi, pendidikan, dan kesehatan terus mengalami kemajuan hingga mencapai angka 69,55 pada tahun 2015.
Namun demikian, perlu disadari bahwa kita masih akan menghadapi tantangan-tantangan berat ke depan. Belum pulihnya perekonomian global dan beberapa negara mitra dagang utama, yang diiringi masih rendahnya harga komoditas, masih menjadi risiko yang dapat mengganggu kinerja perekonomian nasional.
Di samping itu, negara-negara maju juga sedang bergulat menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Sehingga masih terdapat ketidakpastian kebijakan keuangan, termasuk sebagian negara menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya muliakan, Di tengah situasi perekonomian global yang belum sepenuhnya normal, APBN harus dapat menjadi instrumen fiskal untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan serta penciptaan lapangan kerja. Dalam mendukung hal tersebut, APBN ke depan juga perlu realistis, mampu menopang kegiatan prioritas, kredibel, berdaya tahan, dan berkelanjutan baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah.

Untuk itu, RAPBN tahun 2017 disusun dengan tetap berpedoman pada 3 (tiga) kebijakan utama.
Pertama, kebijakan perpajakan yang dapat mendukung ruang gerak perekonomian. Selain sebagai sumber penerimaan, perpajakan diharapkan dapat memberikan insentif untuk stimulus perekonomian.
Kedua, kebijakan belanja akan memberi penekanan pada peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang antara lain difokuskan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, subsidi yang lebih tepat sasaran, dan penguatan desentralisasi fiskal.
Ketiga, kebijakan pembiayaan untuk memperkuat daya tahan dan pengendalian risiko dengan menjaga defisit dan rasio utang.
Selaras dengan kebijakan fiskal jangka menengah, Pemerintah menetapkan tema kebijakan fiskal tahun 2017 adalah “Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan Daya Saing dan Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan”.
Saudara-saudara yang saya hormati, Dengan memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang dihadapi, Pemerintah mengajukan asumsi ekonomi makro tahun 2017 sebagai berikut.
Pertama, pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan mencapai 5,3 persen. Prospek perekonomian global diperkirakan akan membaik. Meskipun, kita harus bekerja keras menghadapi ketidakpastian yang bersumber dari perlambatan ekonomi di berbagai negara berkembang, serta prospek pemulihan ekonomi negara-negara maju yang belum sesuai harapan.
 Namun demikian, dampak positif dari implementasi kebijakan pemerintah yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi I sampai dengan XII diharapkan mampu menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan merata di seluruh Indonesia, khususnya melalui keberlanjutan pembangunan infrastruktur.
Kedua, laju inflasi tahun 2017 diperkirakan berada pada kisaran 4,0 persen. Penguatan konektivitas nasional diproyeksikan mampu menciptakan efisiensi sistem logistik nasional sehingga hal ini dapat mendukung terciptanya stabilitas harga komoditas. Sebagai komitmen pengendalian inflasi, Pemerintah juga menyediakan dana cadangan untuk menjaga ketahanan pangan serta stabilisasi harga. Alokasi dana tersebut antara lain akan digunakan untuk kebijakan subsidi pangan, program ketahanan pangan seperti penyelenggaraan operasi pasar, serta penyediaan beras untuk rakyat miskin.
Ketiga, nilai tukar rupiah diperkirakan sebesar  Rp13.300 per dolar Amerika Serikat. Upaya penguatan di sektor keuangan dibangun oleh Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Kerangka pendalaman pasar keuangan diharapkan  dapat mempengaruhi arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia serta dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Keempat, rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, pada tahun 2017 diasumsikan berada pada tingkat 5,3 persen.  Reaksi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral  Amerika Serikat, serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi dalam upaya penurunan tingkat suku bunga SPN 3 bulan.
Kelima, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar 45 dolar Amerika Serikat per barel. Peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak pada tahun 2017.
Keenam, volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2017 diperkirakan mencapai 1,93 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 780 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.
Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan tersebut mencerminkan kondisi perekonomian terkini serta memperhatikan proyeksi perekonomian mendatang sehingga diharapkan akan lebih realistis dan kredibel.
Hadirin sekalian yang saya muliakan, RAPBN tahun 2017 disusun dengan strategi kebijakan fiskal yang diarahkan untuk memperkuat stimulus fiskal, memantapkan daya tahan fiskal, serta menjaga kesinambungan fiskal dalam jangka menengah.
Adapun kebijakan strategis dalam RAPBN 2017 adalah sebagai berikut:
Penerimaan negara yang lebih memberi kepastian dan memberikan momentum ruang gerak perekonomian. Di sisi penerimaan perpajakan, peningkatan dilakukan melalui berbagai terobosan kebijakan antara lain dengan mulai diimplementasikannya kebijakan amnesti pajak pada tahun 2016. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memperkuat fondasi bagi perluasan basis pajak dan sekaligus meningkatkan kepatuhan pembayar pajak di masa mendatang. Selanjutnya, Pemerintah juga akan melaksanakan program penegakan hukum di bidang perpajakan. Kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan iklim investasi dan daya saing industri nasional melalui pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis, serta pengendalian konsumsi barang tertentu yang memiliki eksternalitas negatif. Di samping itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Sementara itu, di sisi belanja negara, kebijakan strategis yang kita rumuskan antara lain:
Pertama, meningkatkan belanja produktif untuk pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah. Pembangunan infrastruktur diperlukan untuk memperbaiki kualitas pembangunan dan terwujudnya kedaulatan pangan. Pemerintah akan meningkatkan belanja untuk pembangunan tol laut dan pelayaran rakyat, pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan, perumahan, sanitasi dan air bersih, pembangunan jalan baru dan jalan tol, serta pembangunan dan pengembangan transportasi perkeretaapian, serta penciptaan sawah baru.
Kedua, meningkatkan efisiensi dan penajaman belanja barang untuk meningkatkan ruang fiskal.
Ketiga, meningkatkan kualitas dan efektivitas program perlindungan sosial antara lain perluasan sasaran program keluarga harapan, perbaikan mutu layanan kesehatan dan keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional, serta perbaikan program beras untuk Keluarga Sejahtera. Selain itu, dilakukan penyempurnaan bantuan biaya pendidikan, dengan memperbaiki sistem penyaluran dan akurasi data penerima.
Keempat, memperkuat pelaksanaan program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan energi, kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri.
Kelima, penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran dan program bantuan sosial non-tunai.
Efektivitas penyaluran subsidi dilakukan melalui perbaikan basis data yang transparan dan penataan ulang sistem penyaluran subsidi yang lebih akuntabel.
Pemerintah akan terus melakukan verifikasi identitas penerima, menambah kelengkapan data, dan memperbaiki alamat. Semua upaya ini untuk memastikan subsidi dan bantuan sosial non-tunai yang diberikan betul-betul sampai kepada rakyat yang membutuhkan.
Keenam, mendukung penegakan hukum dan upaya menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan. Dalam penegakan hukum, kita akan fokus pada pemberantasan peredaran narkoba, pemberantasan korupsi serta upaya melawan terorisme. Kita juga akan terus membangun kekuatan pertahanan sesuai dengan postur Kekuatan Pokok Minimum 2024, dengan modernisasi alutsista yang dilakukan sejalan dengan penguatan industri pertahanan nasional.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, Dengan mengacu pada tema kebijakan fiskal tahun 2017 dan strategi yang mendukungnya, pendapatan negara dalam RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp1.737,6 triliun. Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp1.495,9 triliun.
Selanjutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di tahun 2017, meskipun menghadapi tantangan yang cukup berat dengan masih rendahnya harga beberapa komoditas pertambangan seperti minyak bumi dan batubara, ditargetkan sebesar Rp240,4 triliun.
Sementara itu, belanja negara dalam RAPBN tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp2.070,5 triliun, yang terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.310,4 triliun, dan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp760 triliun.
Dengan berbagai agenda dan sasaran pembangunan yang saya sampaikan tadi, maka kebijakan fiskal dalam tahun 2017 masih bersifat ekspansif yang terarah untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan defisit anggaran RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp332,8 triliun atau 2,41 persen dari PDB.
Secara umum, kebijakan pembiayaan anggaran tahun 2017 akan diarahkan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pembiayaan kreatif dan inovatif sekaligus meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi secara lebih luas, mendukung program peningkatan akses pendidikan dan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta menyempurnakan kualitas perencanaan investasi pemerintah, dan rasio utang terhadap PDB dalam batas aman dan terkendali. Selain itu, keterlibatan pihak swasta dalam pembiayaan pembangunan akan ditingkatkan melalui skema kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.
Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota DPR RI,
Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara, Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Demikianlah, penjelasan saya mengenai Pokok-Pokok RAPBN Tahun 2017. Saya berharap pembahasan RUU tentang APBN beserta Nota Keuangannya Tahun Anggaran 2017 dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Saya berkeyakinan dengan kepercayaan dan dukungan rakyat, Pemerintah dapat bekerja lebih baik, bekerja lebih efektif dalam mencapai kemajuan bersama.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu bersama kita semua, untuk berjuang mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, menjadi bangsa pemenang yang berdaulat secara politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila!
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.

Jakarta, 16 Agustus 2016
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,



JOKO WIDODO