MULAI 15 Januari 2013, sebanyak
40 bus Kopaja ber-AC akan melaju di jalur bus Transjakarta. Untuk tahap
awal, ada dua rute Kopaja yang melintas jalur khusus itu, yaitu Kopaja
P20 (Lebakbulus-Senen) dan Kopaja S13 (Ragunan belakang-Grogol).
Kepala Dinas Perhubungan DKI
Udar Pristionao, Rabu (9/1/2013) mengatakan, bus Kopaja itu akan
didesain secara khusus sehingga bisa menyesuaikan dengan halte busway. Ongkos bus Kopaja jalur busway itu adalah Rp 5.000/orang.
“Kopaja masuk jalur busway dioperasikan mulai 15 Januari. Hanya bus Kopaja khusus yang bisa masuk ke jalur ini,” katanya dalam wawancara khusus dengan sebuah stasiun radio.
Dia mengatakan, dari 40 bus itu
dibagi dua trayek, yaitu 20 bus untuk trayek P20 dan 20 bus untuk P13.
Jumlah itu akan terus ditingkatkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan
transportasi umum di Jakarta.
Menurut Pristono, dengan
membayar Rp 5.000, penumpang bus Kopaja juga bisa menikmati layanan bus
Transjakarta lainnya secara gratis. Karena itu, dia berharap warga
Jakarta mulai beralih ke transportasi umum tersebut.
“Bayar Rp 5.000 bukan untuk Kopaja saja. Kalau turun di halte busway dan naik busway, ya tidak perlu bayar lagi,” tambahnya.
Pristono menambahkan, selain melakukan launching bus
Kopaja jalur khusus, pada 15 Januari juga akan diluncurkan bus
Transjakarta koridor XII yang melayani rute Pluit-Tanjungpriok. Kemudian
pada Maret 2013, akan kembali diluncurkan tambahan Kopaja yang melaju
di jalur Transjakarta.
Metromini
Sementara itu, sebanyak 200 bus Metromini baru siap terintegrasi dengan jalur bus
Transjakarta (busway), mulai Januari 2013. Namun, metromini baru akan
terintegrasi dengan jalur busway secara efektif pada Feburari atau Maret
mendatang.
Hal itu diungkapkan Direktur Umum PT Metro Mini TH Pandjaitan saat
dihubungi Warta Kota, Selasa (18/12). "Pada Januari nanti baru tahap
perkenalan atau uji coba dan belum berlaku efektif," ucap Pandjaitan.
Menjelang diberlakukannya kebijakan sistem pelat nomor ganjil-genap
untuk kendaraan pribadi yang rencananya mulai Maret 2013 dan kini
menjadi kontroversi, ada wacana memaksimalkan transportasi massal guna
mengatasi kemacetan di Jakarta. Selain mencanangkan megaproyek berbasis
rel, Mass Rapid Transit (MRT), Pemrov DKI Jakarta juga akan membangun
Bus Rapid Transit (BRT).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Senin
(17/12) lalu mengatakan, untuk menggarap proyek BRT pemprov menggandeng
perusahaan bus swasta di ibu kota. "Bus sedang dan reguler nantinya akan
kami masukkan (melewati) jalur busway dengan desain yang sudah
ditentukan. Pemilik bus swasta setuju atas tawaran ini karena mereka
merasa diuntungkan," ujar Ahok.
Pandjaitan menjelaskan, kini ke-200 bus Metronini baru itu masih
dalam proses pengerjaan di beberapa perusaan karoseri di Bogor. "Ada bus
Metromini bermerek Toyota dan Isuzu," ujar Pandjaitan.
Mengenai rute Metromini yang akan terintegrasi dengan jalur busway,
Pandjaitan mengatakan, hal itu masih dibicarakan dengan pemprov. "Kami
maunya di rute yang penumpang Metromini-nya tinggi, seperti di jalur
busway Koridor I (Blok M-Kota). Tapi, tepatnya di mana rute yang
terintegrasi belum diputuskan," katanya.
Pandjaitan mengakui, investasi sebuah Metromini baru bisa mencapai Rp
450 juta yang dibeli secara kredit. Tarif Metromini yang terintegrasi
dengan jalur busway nantinya Rp 5.000 flat sekali perjalanan. Mengenai
tarif yang oleh sejumlah pihak diusulkan sebesar Rp 3.500 seperti tarif
busway, kata Pandjaitan, idealnya tarip Metromini terintegrasi memang Rp
5.000. "Kalau tarif busway kan disubsidi pemprov. Kalau kami
(Metromini) kan tidak disubsidi. Jadi, idealnya untuk menutup biaya
operasi Metromini, tarifnya Rp 5.000 sekali perjalanan," jelas
Pandjaitan.
Menurut Pandjaitan, setiap Metromini baru dilengkapi AC dan memiliki
dua pintu di sebelah kanan serta satu pintu di sebelah kiri. "Besarnya
Metromini tidak seperti busway, tapi pintu keluar masuknya penumpang
disesuaikan dengan tinggi halte busway," ungkapnya.
Setiap Metromini berkapasitas 18 penumpang duduk dan 10 penumpang
berdiri. "Jadi, lebih manusiawi daripada Metromini reguler saat ini,"
tambahnya.
Tingkatkan kapasitas
Sementara itu, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas
Tigor Nainggolan mengatakan, Kopaja maupun Metromini harus dilibatkan
dalam peningkatan kualitas transportasi massal di Jakarta. Revitalisasi
Kopaja dan Metromini harus dilakukan dan tak hanya meremajakan
armadanya, tapi juga pelatihan terhadap para pengemudi dan perbaikan
sistemnya, baik dalam hal tiket maupun gaji.
"Selama ini yang berlaku sistem setoran yang menyebabkan para sopir
ugal-ugalan," kata Tigor dalam Seminar BRT, Bikesharing dan Greenways,
sebagai Solusi Transportasi untuk Jakarta Berkelanjutan di Hotel Sahid,
Jakarta Pusat, kemarin.
Kebijakan mengintegrasikan Metromini dan Kopaja dengan jalur busway
yang diusulkan Institute for Transportation and Development Policy
(ITDP) diklaim dapat meningkatkan kapasitas angkut busway dari 26 persen
menjadi 116 persen per jam.
Direktur ITDP Indonesia, Yoga Adiwinarto, Selasa (18/12) mengatakan,
usulan ini sudah didukung oleh Wagub Ahok. "Sistem itu akan meningkatkan
kapasitas angkut busway menjadi lima kali lipat. Tahun depan integrasi
dimulai di Koridor VI (Dukuhatas-Ragunan) dan Koridor I (Blok M-Kota),"
ujarnya di sela-sela Seminar BRT, Bikesharing dan Greenways, sebagai
Solusi Transportasi untuk Jakarta Berkelanjutan di Hotel Sahid, kemarin.
Menurut Yoga, setidaknya ada 10 rute Metromini dan Kopaja yang bisa
diintegrasikan dengan jalur busway. Yakni B86 (Lebakbulus-Kota), B88
(Kalideres-Slipi), P07 (Semper-Senen), P19 (Ragunan-Tanahabang), P20
(Lebakbulus-Senen), T57 (Blok M-Cililitan), T502
(Kampungmelayu-Tanahabang), S66 (Manggarai-Blok M), S75 (Blok
M-Pasarminggu), dan S 640 (Pasarminggu-Tanahabang).
Tiket MRT
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah bertemu Menko
Perekonomian Hatta Rajasa guna membahas masalah proyek pembangunan moda
transportasi massal, MRT. Jokowi kembali menjadwalkan bertemu Hatta guna
menentukan keputusan akhir mengenai MRT ini.
"Dua hari lagi akan bertemu Menko Perekonomian membahas keputusan
akhir mengenai pembagian investasi. Kami pokoknya minta Pak Menko bisa
memberikan jalan keluarnya," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur, kemarin.
Di tempat terpisah, Menko Perekonomian kemarin mengatakan, pertemuan
akhir dengan Jokowi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang
terbaik. Sebab, kebutuhan ibu kota terhadap transportasi massal sekelas
MRT sudah mendesak. "Kami akan bicarakan. Ini persoalan bagaimana
subsidi itu bisa diberikan per tiketnya, agar tak membebankan masyarakat
dan Pemprov DKI. Harus kita lihat bagaimana struktur yang pas," ujar
Hatta
Berdasarkan kajian harga, tiket MRT yang tak menggunakan subsidi
mencapai Rp 38.000/orang. Perhitungan ini jika menggunakan skema
pembiayaan berkomposisi 42 persen ditanggung pemerintah pusat dan 58
persen pemerintah daerah.