Banjir di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, November 2012 (wartakotalive.com) |
WARGA Jakarta stres menghadapi persoalan banjir yang tidak hanya datang
setiap tahun tetapi setiap kali hujan turun. Mereka menuding pembangunan
yang tidak terkontrol, seperti munculnya sejumlah pusat perbelanjaan
(mal), menjadi salah satu penyebab banjir tersebut.
Demikian salah satu kesimpulan hasil survei Kajian
Seputar Kota (Kasta) yang dilakukan 24 November 2012 sampai 1 Desember
2012. Direktur Eksekutif Kasta Didi O Affandi dan coordinator riset, Dr R
Nasrullah, memaparkan hasil survey itu di sebuah restoran di Thamrin
City, Tanahabang, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2012) siang.
“Meski
warga stres, hasil survey juga menunjukkan bahwa mereka percaya
Gubernur Joko Widodo (Jokowi) mampu mengatasi problem banjir Jakarta,”
ujar Didi. Jokowi sebelumnya telah menawarkan empat strategi atasi banjir.
Kasta
adalah lembaga nirlaba yang bergerak dalam pengkajian kebijakan publik,
terutama di daerah perkotaan. Lembaga ini berdiri Desember 2008 sesuai akta
pendirian yang dikeluarkan oleh notaris Emi Ludfia SH MKn Nomor 01 tanggal 11
Desember 2008. Selain mengkritisi kebijakan publik, mengadakan diskusi/seminar,
penelitian/survei, serta pendidikan/pelatihan. Untuk menjaga independensi,
survei ini dibiayai oleh Kasta sendiri dan dimaksudkan untuk memberikan
kontribusi dalam pembangunan Jakarta dan sekitarnya agar lebih baik dan menyejahterakan
warganya.
Didi mengingatkan
agar Jokowi menjaga kepercayaan publik tersebut dengan bekerja
sungguh-sunggu dalam mengatasi persoalan banjir Jakarta. Hasil survei
Kasta yang dibiayai sendiri itu akan diserahkan ke Jokowi dan
pihak-pihak terkait sebagai bahan masukan.
Hasil survei terhadap 748 responden yang tersebar secara proporsional di 44 kecamatan di Jakarta itu menunjukkan, 666 responden atau
sekitar 89 % mengaku hidup di Jakarta dengan persoalan banjir dan
masalah yang muncul seperti macet membuat mereka depresi.
Meski
demikian, Jokowi bersama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
dipercaya oleh 398 atau 53 % responden mampu atasi banjir dan 240 warga
atau 32 % tidak percaya, sedangkan 110 warga atau 15 % menjawab tidak
tahu.
Sebanyak 66 % (491 responden) percaya bahwa maraknya pembangunan mal, area perkantoran, maupun perumahan menjadi
penyebab semakin berkurangnya daerah aliran sungai (DAS). Sekitar 25 %
(188 responden) menjawab tidak dan 9 % (69 responden) memilih untuk
tidak menjawab atau tidak tahu.
Terkait kemampuan
kedua pemimpin Jakarta dalam mengatasi persoalan sampah sebagai salah
satu penyebab banjir menunjukkan kepercayaan yang lebih tinggi, yaitu
71% (533 responden).
Sementara,
yang tidak yakin keduanya mampu menyelesaikan persoalan ini sebesar 17%
(124 responden), dan sisanya (angka 12% setara dengan 91 responden)
menjawab tidak tahu.
Problem Sampah
Sementara,
terkait dengan kemampuan kedua pemimpin Jakarta dalam mengatasi persoalan
sampah sebagai salah satu penyebab banjir menunjukkan kepercayaan yang lebih
tinggi, yaitu 71% (533 responden).
Sementara, yang tidak yakin keduanya mampu menyelesaikan persoalan ini
sebesar 17% (124 responden), dan sisanya (angka 12% setara dengan 91 responden)
menjawab tidak tahu.
Selanjutnya,
jawaban responden terhadap pertanyaan yang terkait dengan banjir yang
disebabkan oleh maraknya pembangunan gedung-gedung pusat bisnis dan
perkantoran, secara implisit menunjukkan, bahwa pada titik tertentu, ketika
kebijakan mengenai tata ruang dievaluasi, maka harapan dan kepercayaan terhadap
persoalan perizinan pembangunan gedung-gedung yang tak terkendali yang
berimplikasi terhadap lingkungan juga akan dievaluasi.
Hal
yang menarik dari jawaban responden terhadap pertanyaan tentang banjir dan
aktivitas warga, menunjukkan bahwa warga Jakarta pada akhirnya memiliki
kemampuan beradaptasi dan sifat untuk berjuang mengalahkan banjir tersebut. Saat hujan turun, termasuk dengan kemungkinan
akan terjadinya banjir, tidak menyurutkan warga untuk tetap melaksanakan
aktivitas mereka. Sebanyak 506 orang
(68%) tetap bepergian melaksanakan aktivitasnya seperti biasa. Angka ini lebih dua kali lipat daripada yang
tidak bepergian ke mana-mana, yaitu sebanyak 204 orang (27%). Sementara, sisanya sebanyak 38 orang (5%)
menjawab tidak tahu.
Lain
daripada itu, angka persentase yang tinggi (90% atau setara 670 responden) yang
menggambarkan kondisi warga yang terjebak dalam kemacetan lalu-lintas saat
hujan turun dan biasanya diikuti dengan genangan air, menunjukkan tingginya
aktivitas warga di jalanan kota. Hal ini
dua belas kali lipat dari warga yang tidak pernah terjebak kemacetan dengan
angka 57 responden (8%). Sementara
sisanya sebanyak 21 orang (2%) memilih jawaban tidak tahu. Tentu saja hal ini mengabaikan kondisi yang
lebih parah yang terjadi ketika hujan telah berhenti. Tampaknya, warga telah menyadari segala
risiko yang muncul dengan tinggal dan memiliki aktivitas di Jakarta.
Survei
terhadap warga DKI Jakarta dan persepsi mereka terhadap masalah banjir dan
kepercayaan terhadap kepemimpinan Jokowi-Ahok untuk mengatasinya ini dilakukan
terhadap 748 responden yang merupakan warga DKI Jakarta dari 8 wilayah/kota dan
merupakan perwakilan warga dari 44 kecamatan yang ada. Penentuan responden
dilakukan secara random dengan tetap memperhatikan keberimbangan responden,
misalnya jumlah responden wanita dan pria yang berimbang, dan atau usia yang
berada dalam kurva sebaran normal. Sementara hasil survei dibaca dengan melihat
nilai rata-rata (pembagian) jawaban responden terhadap pertanyaan.
Berikut
ini disampaikan daftar lengkap hasil jawaban responden.
No
|
Wilayah/Kota
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak Tahu
|
1
|
Apakah masalah banjir
membuat Anda stress tinggal di Jakarta?
|
666
89%
|
58
8 %
|
24
3%
|
2
|
Apakah Anda merasakan
banyaknya pembangunan mall dan perkantoran sebagai penyebab banjir?
|
491
66%
|
188
25%
|
69
9%
|
3
|
Jika Jakarta hujan,
apakah Anda akan tetap bepergian, seperti ke kantor, ke mall, dll?
|
506
68 %
|
204
27 %
|
38
5%
|
4
|
Pernahkah Anda
terjebak kemacetan saat hujan melanda Jakarta?
|
670
89%
|
57
8%
|
21
3%
|
5
|
Seperti yang kita
ketahui, sampah merupakah salah satu penyebab terjadinya banjir. Menurut
Anda, bisakah Jokowi- Basuki mengatasi masalah sampah?
|
533
71%
|
124
17 %
|
91
12%
|
6.
|
Percayakah Anda,
Jokowi- Basuki bisa mengatasi banjir di DKI Jakarta?
|
398
53%
|
240
32%
|
110
15%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar