Senin, 21 Januari 2013

Menunggu Perintah Gubernur (4)

TNI menyiapkan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) yang jebol
 karena besarnya volume air
PEMPROV DKI Jakarta mempunyai petugas yang ditempatkan di 7 stasiun pengamatan di Jabodetabek. Mereka mengamati tinggi muka air (TMA) di atas sungai yang akan bermuara ke Jakarta. Semakin tinggi TMA-nya, kian tinggi pula status siaganya.
Di Jakarta ada 13 sungai. Ke-13 sungai atau kali itu adalah  Kali Mookevart,  Angke, Pesanggrahan,  Grogol, Krukut, Baru Barat, Ciliwung, Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan Kali Cakung.
Lokasi pengamatan tinggi muka air (peil schall) di bawah kontrol Pemprov DKI Jakarta ada tujuh. Lokasi-lokasi tersebut dan berapa lama air sampai di Jakarta dapat dijelaskan di bawah ini
Stasiun Pengamatan Lokasi Keterangan
Angke Hulu Ciledug 4 jam sampai PA Cengkareng Drain
Pesanggrahan Sawangan 4,5 jam sampai PA Cenkareng Drain
Krukut Hulu Ciganjur 3 jam sampai PA Karet
Ciliwung Depok 6 jam sampai PA Manggarai
Ciliwung Katulampa 3 jam sampai PA Depok
Cipinang Hulu Cimanggis 4,5 jam di PA Pulogadung
Sunter Hulu Pondok Rangon 4,5 jam di PA Pulogadung

Pertanyaannya kapan status siaga IV, III, II, dan I terjadi?
Dinas PU DKI telah membuat kriteria status siaga itu berdasarkan laporan di stasiun pengamatan atau pos dan pintu air (PA). Siaga IV terjadi jika TMA di Ciliwung Katulampa sampai dengan 80 sentimeter, Ciliwung Depok sampai dengan 200 sentimeter, Pintu Air Manggarai sampai dengan 750 sentimeter, Pintu Air Karet 450 sentimeter, Krukut Hulu sampai dengan 150 sentimeter, Sunter Hulu 140 sentimeter, Cipinang Hulu sampai dengan 150 sentimeter, PA Pulogadung 550 sentimeter, Cakung Drain sampai dengan 270 sentimeter, Angke Hulu 150 sentimeter, Pesanggrahan 150 sentimeter, Cengkareng Drain 190 sentimeter, dan PA Pasar Ikan 170 sentimeter.
Status siaga III jika TMA di Ciliwung Katulampa 80-150 sentimeter, Ciliwung Depok 200-270 sentimeter, PA Manggarai 750-850 sentimeter, PA Karet 450-550 sentimeter, Krukut Hulu sampai 150-250 sentimeter, Sunter Hulu 140-200 sentimeter, Cipinang Hulu 150-200 sentimeter, PA Pulogadung 550-700 sentimeter, Cakung Drain 270-360 sentimeter, Angke Hulu 150-250 sentimeter, Pesanggrahan 150-250 sentimeter, Cengkareng Drain 190-270 sentimeter, dan PA Pasar Ikan 170-200 sentimeter.
Status siaga II jika TMA di Ciliwung Katulampa 150-200 sentimeter, Ciliwung Depok 270-350 sentimeter, PA Manggarai 850-950 sentimeter, PA Karet 550-600 sentimeter, Krukut Hulu 250-300 sentimeter, Sunter Hulu 200-250 sentimeter, Cipinang Hulu 200-250 sentimeter, PA Pulogadung 700-770 sentimeter, Cakung Drain 360-390 sentimeter, Angke Hulu 250-300 sentimeter, Pesanggrahan sampai 250-350 sentimeter, Cengkareng Drain 270-310 sentimeter, dan PA Pasar Ikan 200-250 sentimeter.
Status siaga I jika TMA di Ciliwung Katulampa di atas 200 sentimeter, Ciliwung Depok di atas 350 sentimeter, PA Manggarai melebihi 950 sentimeter, PA Karet melampaui 600 sentimeter, Krukut Hulu di atas 300 sentimeter, Sunter Hulu di atas 250 sentimeter, Cipinang Hulu di atas 250 sentimeter, PA Pulogadung melebihi 770 sentimeter, Cakung Drain di atas 390 sentimeter, Angke Hulu di atas 300 sentimeter, Pesanggrahan di atas 350 sentimeter, Cengkareng Drain di atas 310 sentimeter, dan PA Pasar Ikan melebihi 250 sentimeter.
Komando jika terjadi kondisi siaga juga berbeda. Jika siaga IV, komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah. Tetapi begitu keadaan siaga I, maka komando ada di tangan gubernur.
Mungkin pembaca masih ingat beberapa tahun lalu ketiga warga akan membongkar Pintu Air Manggarai karena mereka kebanjiran sementara istana kering. Akhirnya, Gubernur DKI Sutiyoso kala itu meminta izin ke Presiden untuk membuka pintu air sehingga air mengalir ke Kali Ciliwung yang masuk ke tengah kota dan istana pun kebanjiran. Baca tulisan sebelumnya: Siaga IV Dulu Baru Siaga I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar