Senin, 14 Januari 2013

Tifatul Keluhkan Wartawan Tak Profesional


Menteri Kominfo Tifatul Sembiring menerima Panpus HPN 2013, Senin (14/1/2013). Foto: Suprapto

Gambir, Wartakotalive.com
Menteri Komuninikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengeluhkan  wartawan yang tidak berkompeten dalam menulis berita. Karena itu, dia mendukung program uji kompetensi wartawan (UKW) yang saat ini terus dilakukan sejumlah lembaga yang memiliki kewenangan menyelenggarakan UKW. 
Penegasan tersebut disampaikan Tifatul saat menerima kunjungan Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2013 yang dipimpin Penanggung Jawab HPN, Margiono. Dia didampingi Ketua Pelaksana HPN 2013 Muhammad Ihsan, dan panitia pelaksana lainnya. Tifatul menerima panitia HPN di ruang kerjanya di Gedung Kemenkominfo Jalan Medan Merdeka Barat,  Jakarta Pusat, Senin (14/1/2013).
Dalam kesempatan itu, Tifatul juga menyampaikan keluhan terhadap salah satu pimpinan media massa yang wartawannya dianggap medianya kurang objektif atau salah dalam mengutip pernyataannya. Terutama terkait adanya perbedaan antara judul atau  headline dengan isi berita.
“Saya kan jelaskan, kalau ada yang dirugikan oleh situs triomacan, silakan saja lapor polisi. Eeh, judul beritanya  menyebutkan, Tifatul akan laporkan triomacan ke polisi. Judul dengan isi berbeda. Ini juga mungkin masalah kompetensi yang bersangkutan ya. Jadi, kami mendukung untuk program UKW selanjutnya,” ujarnya.
Dia mengaku beberapa kali menjadi korban ketidakompetenan wartawan dalam melakukan kutipan. Beruntung dia memiliki followers twitter di atas 400.000 orang, sehingga dia bisa melakukan klarifikasi lewat media sosial tersebut.
Dalam kesempatan itu, Margiono melaporkan pelaksanaan HPN 2013 yang dipusatkan di Kota Manado, Sulawesi Utara. Rangkaian acara HPN berlangsung sekitar seminggu, di antaranya berisi  hiburan rakyat, workshop jurnalistik, media literacy, konvensi, dan puncak acara dilaksanakan pada 9 Februari 2013 yang akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Pada puncak acara akan kami bacakan semacam rekomendasi  yang berisi pandangan pers  dalam  menyikapi persoalan bangsa saat ini. Selain itu juga akan disampaikan jumlah wartawan yang telah mengikuti UKW serta perusahaan pers yang telah memenuhi standard yang ditetapkan Dewan Pers,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini ada sekitar 3.500 orang wartawan yang telah lulus uji kompetensi. Dari jumlah itu, sekitar 2.500 wartawan lulus UKW yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sisanya diselenggarakan oleh Dewan Pers, Lembaga Pers Dr Sutomo, dan sejumlah lembaga lain yang telah lulus sebagai lembaga penyelenggara UKW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar