INTENSITAS hujan yang masih tinggi menyebabkan
banjir menggenangi beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta.
Menghadapi kondisi ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai tujuh penyakit
menular. Inilah ketujuh penyakit itu seperti disebutkan dalam siaran pers Kementerian Kesehatan RI.
Diare
Diare sangat erat kaitanya dengan
kebersihan individu (personal hygiene). Pada musim hujan dengan curah hujan
yang tinggi maka potensi banjir meningkat. Pada saat banjir, maka sumber-sumber
air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak
ikut tercemar.
Di samping itu pada saat banjir biasanya akan terjadi
pengungsian dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan
air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai
penularan yang cepat.
Langkah antisipasi diingatkan kepada masyarakat
untuk tetap waspada dan untuk menghindari terserang penyakit diare disarankan
hal-hal berikut, yaitu: Cuci tangan dengan sabun setiap akan
makan/minum serta sehabis buang hajat; Merebus air minum hingga
mendidih setiap hari; Menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal; dan Segera ke petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare
Demam Berdarah
Ketika musim hujan biasanya terjadi
peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti yaitu nyamuk penular
penyakit demam berdarah. Hal ini karena banyak
kaleng bekas, ban bekas, serta tempat-tempat tertentu terisi air
dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan itulah akhirnya menjadi
tempat berkembangbiaknya nyamuk tersebut.
Dengan meningkatnya populasi nyamuk
sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin
meningkat. Untuk itu diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi secara aktif
melalui gerakan 3 M yaitu mengubur
kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup
tempat penyimpanan air dengan rapat.
Segera bawa
keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi
yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri
yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis,
karena ditularkan melalui hewan/binatang. Di Indonesia hewan penular utama
adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.
Pada musim hujan terutama saat
terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut
keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia
dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
Seseorang yang ada luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur
dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang
tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.
Guna menghindari timbulnya penyakit leptospirosis
masyarakat agar melakukan langkah-langkah antisipasi yaitu Menekan dan hindari
adanya tikus yang berkeliaran disekitar kita, dengan selalu menjaga kebersihan;
Hindari bermain air saat terjadi banjir, terutama bila ada luka; Gunakan
pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir; dan Segera
berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit
kepala dan menggigil.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus dan
berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau
berat dapat / mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dll.
Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan
istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala; mungkin diperlukan pengabatan
kausal untuk mengatasi penyebab; meningkatkan daya tahan tubuh; mencegah
penularan pada orang sekitar antara lain dengan menutup mulut ketika batuk,
tidak meludah sembarangan dll.
Faktor berkumpulnya banyak orang misalnya di
tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA
Penyakit kulit
Penyakit ini dapat berupa infeksi, alergi atau
bentuk lain. Pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang
tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak
orang misalnya di tempat pengungsian korban banjir, berperan dalam penularan
infeksi kulit
Penyakit saluran cerna lain
Demam tifoid, merupakan salah satu penyakit
saluran cerna. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan
penting.
Perburukan penyakit kronik yang mungkin sudah
diderita
Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh
akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.
Agar terhindar dari penyakit-penyakit di atas,
masyarakat diingatkan untuk senantiasa menjaga Perilaku Hidup Bersih Sehat
(PHBS) antara lain dengan makan/minum yang baik dan bersih (selalu makanan yang
sudah dimasak); tidak jajan sembarangan; istirahat yang cukup; tetap upayakan
kebersihan diri dan lingkungan; jangan buang sampah sembarangan; senantiasa
melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sebelum makan; Sebelum mengolah
makanan; Setelah BAB; Setelah menceboki anak; Setelah memegang lingkungan yang
kotor dan hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar